Rabu, 14 Mei 2014

OPERATING ROOM : PATIENT SAFETY CHEKLIST



Rumah sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan modern adalah suatu organisasi yang sangat komplek karena padat modal, padat tehnologi, padat karya, padat profesi, padat sistem, dan padat mutu serta padat resiko sehingga tidak mengejutkan bila kejadian tidak diinginkan/KTD akan sering terjadi dan akan berakibat pada terjadinya injuri atau kematian pada pasien.

Dalam proses pemberian layanan kesehatan dapat terjadi kesalahan berupa kesalahan diagnosis, pengobatan, pencegahan, serta kesalahan sistem lainnya. Berbagai kesalahan tersebut pada akhirnya berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien. Hal ini berarti bahwa kesalahan dapat mengakibatkan cedera dan dapat pula tidak mengakibatkan cedera terhadap pasien.

Keamanan adalah prinsip yang paling fundamental dalam pemberian pelayanan kesehatan dan sekaligus aspek yang paling kritis dari manajemen kualitas. Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Sistem tersebut meliputi pengenalan resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi untuk meminimalkan resiko.

Menurut laporan dari Institute of Medicine (IOM) tahun 1999; To err is human, building a safer health system; di Amerika Serikat diproyeksikan terjadi 44.000 sampai dengan 98.000 kematian setiap tahun akibat dari medical error yang sebenarnya dapat dicegah, angka ini hampir empat kali lipat dari kematian akibat kecelakaan lalulintas. Laporan dari IOM tersebut mengejutkan banyak kalangan dunia kesehatan, bagaimana itu bisa terjadi?. Padahal sejak masa sebelum masehi, Hippocrates (bapak kedokteran modern) pernah mengemukakan ungkapan ”Primum non nocere” atau ”First, do no harm” (melayani tanpa harus membahayakan).

Karena itu, sejak ada laporan IOM tersebut berbagai negara mulai mengembangkan suatu gerakan yang disebut sebagai Patient Safety (Keselamatan Pasien). Lembaga kesehatan dunia (WHO) sendiri mendirikan lembaga World Alliance for Patient Safety baru pada tahun 2004 dan Indonesia mulai gerakan keselamatan pasien ini pada tahun 2005 yaitu dengan didirikannya Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) oleh Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI).

GAMBARAN UMUM PATIENT SAFETY

Saat ini isu global yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan adalah keselamatan pasien (patient safety). Isu ini praktis mulai dibicarakan kembali pada tahun 2000an, sejak laporan dari Institute of Medicine (IOM) yang menerbitkan laporan: To err is human, building a safer health system, yang memuat data menarik tentang Kejadian Tidak Diharapkan/ KTD (Adverse Event).

Organisasi kesehatan dunia (WHO) juga telah menegaskan pentingnya keselamatan dalam pelayanan kepada pasien sehubungan dengan data KTD di Rumah Sakit di berbagai negara menunjukan angka yang tidak kecil berkisar 3 - 16%. Gerakan keselamatan pasien dalam konteks pelayanan kesehatan saat ini diterima secara luas di seluruh dunia. WHO kemudian meluncurkan program World Alliance for Patient Safety pada tahun 2004. Di dalam program itu dikatakan bahwa keselamatan pasien adalah prinsip fundamental pelayanan pasien sekaligus komponen kritis dalam manajemen mutu.

Di Indonesia sendiri, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) telah membentuk Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) pada tanggal 1 Juni 2005, dan telah menerbitkan Panduan Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien. Panduan ini dibuat sebagai dasar implementasi keselamatan pasien di rumah sakit. Dalam perkembangannya, Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Departemen Kesehatan telah pula menyusun Standar Keselamatan Pasien Rumah Sakit dalam instrumen Standar Akreditasi Rumah Sakit. Akreditasi rumah sakit saat ini adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi setiap rumah sakit sebagai amanat Undang-undang no. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

Sejak berlakunya UU No. 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen dan UU No. 29/2004 tentang Praktik Kedokteran, muncul berbagai tuntutan hukum kepada dokter dan rumah sakit. Salah satu cara mengatasi masalah ini adalah dengan penerapan sistem keselamatan pasien di rumah sakit. Keselamatan pasien sebagai suatu sistem di dalam rumah sakit sebagaimana dituangkan dalam instrumen standar akreditasi rumah sakit ini diharapkan memberikan asuhan kepada pasien dengan lebih aman dan mencegah cedera akibat melakukan atau tidak melakukan tindakan. Dalam pelaksanaannya keselamatan pasien akan banyak menggunakan prinsip dan metode manajemen risiko mulai dan identifikasi, asesmen dan pengolahan risiko. Pelaporan dan analisis insiden keselamatan pasien akan meningkatkan kemampuan belajar dari insiden yang terjadi untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama dikemudian hari.

 MAU TAU LEBIH LANJUT IKUTI WORKSHOP PATIENT SAFETY CHEKLIST DIACARA PIT XIII HIPKABI DI TIARA CONVENTION HALL MEDAN 6-8 JUNI 2014

INFO LANJUT KLIK 


 

Selasa, 13 Mei 2014

DISASTER MANAGEMENT

Manajemen Bencana (Disaster Management) di Bidang Kesehatan


Indonesia adalah negara yang sarat akan bencana. Gempa bumi dan tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Sumatera Utara 26 Desember 2004, gempa bumi Yogyakarta 27 Mei 2006, lalu tsunami di pantai Selatan Jawa pada 17 Juli 2006. Semuanya adalah satu momentum yang sama dan berharga bagi pemerintah dan bangsa Indonesia. Yang menunjukkan bahwa, betul negara ini begitu tidak berdaya menghadapi musibah tersebut. Bahwa, ternyata kita belum memiliki manajemen penanggulangan bencana yang baik.

Tidak terlepas dari kenyataan bahwa bencana alam adalah bagian dari takdir Illahi, sehingga seringkali tak bisa dicegah. Namun, manusia memiliki kekuatan akal dan pengetahuan yang yang telah diberikan oleh Tuhan yang semestinya bisa dimaksimalkan untuk mereduksi atau pun meminimalisir bahaya (damages) bencana alam.

Pengertian Bencana

Bencana adalah gabungan antara ancaman (Hazard) dan kerentanan (Vulnerability). Ancaman (Hazard) yaitu fenomena, bahaya atau resiko, baik alami maupun tidak alami. Sedangkan kerentanan (Vulnerability) adalah keadaan didalam suatu komunitas yang membuat mereka mudah terkena dampak buruk dari ancaman diantaranya: kerentanan fisik, sosial, dan psikologi/sikap.
 
Jadi bencana (disaster) adalah suatu gangguan serius terhadap fungsi suatu komunitas sehingga menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi, ekonomi atau lingkungan dan yang melampaui kemampuan komunitas tersebut untuk mengatasi dengan menggunakan sumberdaya mereka sendiri. (ISDR, 2004).

Penanganan atau Manajemen Bencana (Disaster Management)

Manjemen Bencana (Disaster Management) adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengendalikan bencana dan keadaan daruat, sekaligus memberikan kerangka kerja untuk menolong masyarakat dalam keadaan beresiko tinggi agar dapat menghindari ataupun pulih dari dampak bencana.

Tujuan dari Manajemen Bencana antara lain:

 

  1. Mengurangi atau menghindari kerugian secara fisik, ekonomi maupun jiwa yang dialami oleh perorangan, masyarakat negara,
  2. Mengurangi penderitaan korban bencana,
  3. Mempercepat pemulihan,
  4. Memberikan perlindungan kepada pengungsi atau masyarakat yang kehilangan tempat ketika kehidupannya terancam.
 

Dalam suatu lingkaran manajemen bencana (disaster management cycle) ada dua kegiatan besar yang dilakukan, yaitu:

  1. Sebelum terjadinya bencana (pre event),
  2. Setelah terjadinya bencana (post event).
 

Kegiatan setelah terjadinya bencana dapat berupa disaster response/emergency response (tanggap bencana) ataupun disaster recovery. Kegiatan yang dilakukan sebelum terjadinya bencana dapat berupa disaster preparedness (kesiapsiagaan menghadapi bencana) dan disaster mitigation (mengurangi dampak bencana). Ada juga yang menyebut istilah disaster reduction, sebagai perpaduan dari disaster mitigation dan disaster preparedness (Makki, 2006).

Namun berdasarkan hasil selama ini, kita lebih banyak melakukan kegiatan pasca bencana (post event) berupa emergency response dan recovery dari pada kegiatan sebelum bencana berupa disaster reduction/mitigation dan disaster preparedness. Padahal, apabila kita memiliki sedikit perhatian terhadap kegiatan-kegiatan sebelum bencana, kita dapat mereduksi potensi bahaya/kerugian (damages) yang mungkin timbul ketika bencana. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan sebelum bencana dapat berupa:

  1. Pendidikan peningkatan kesadaran bencana (disaster awareness),
  2. Latihan penanggulangan bencana (disaster drill),
  3. Penyiapan teknologi tahan bencana (disaster-proof),
  4. Membangun sistem sosial yang tanggap bencana, dan
  5. Perumusan kebijakan-kebijakan penanggulangan bencana (disaster management policies).
Manajemen Bencana (Disaster Management) di Bidang Kesehatan

Tenaga Medis adalah salah satu bidang yang sangat berperan penting dalam penanggulangan bencana. Bencana yang terjadi dapat menyebabkan kerawanan status kesehatan pada masyarakat yang terkena bencana ataupun masyarakat sekitar daerah bencana. Untuk itu percepatan penanganan korban tidak hanya pada masa tanggap darurat saja, tetapi kesiapsiagaan sedini mungkin juga dilakukan sehingga dapat meminimalisir korban.

Dalam memberikan pelayanan kesehatan pada berbagai bencana alam, jajaran kesehatan harus memberikan pelayanan kesehatan yang baik. Dari berbagai pengalaman tersebut maka disusunlah
Buku Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan dalam Penanggulangan Bencana yang dituangkan ke dalam SK Menkes No. 066/MENKES/SK/II/2006, serta Pedoman Sistem Informasi Penanggulangan Krisis Akibat Bencana

. Diharapkan dengan ini dapat terjadi peningkatan pengelolaan SDM kesehatan dalam penanggulangan bencana yang diikuti dengan ketersediaan SDM kesehatan dengan kompetensi yang memadai, khususnya dalam penanggulangan krisis kesehatan.
Dengan adanya pedoman-pedoman ini diharapkan penanggulangan bencana pada masa yang akan datang dapat dilaksanakan dengan lebih baik, lebih cepat, dan tepat di semua tingkatan jajaran kesehatan secara terpadu, dan untuk memberikan gambaran tentang peran semua unit jajaran kesehatan, serta bertujuan agar semua unit jajaran kesehatan tersebut dapat mempelajari, memahami, dan melaksanakan tugas penanggulangan bencana dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peran dan fungsi masing masing.

 
AYO IKUTI WORKSHOP DISASTER MANAGEMENT PADA PIT HIPKABI X111 DI TIARA CONVENTION HALL PADA 6-8 JUNI MENDATANG , HUBUNGI 08126309250
 
 
Sumber

1. Perpustakaan DepKes RI
2. Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) DepKes RI
3. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
4. Palang Merah Indonesia (PMI)
5. Buku Pedoman Sistem Informasi Penanggulangan Krisis Akibat Bencana
6. Buku Pedoman Penanggulangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan
7. http://perpusbencana.blogspot.com/2010/08/manajemen-bencana-disaster-management.html
 
 

Sabtu, 19 April 2014

THE TIARA HOTEL CONVENTION CENTER MEDAN

Hotel Address
Jl. Cut Meutia, Medan 20152
North Sumatera - Indonesia
Phone.  061 457 4000
Fax.  061 451 0176
tiara@tiarahotel.com  |  reservation@tiarahotel.com

Hotel Building

Info lebih lengkap kunjungi http://www.tiarahotel.com/about-us

FORMULIR PENDAFTARAN



DAPAT DI DOWNLOAD DI LINK BERIKUT
https://shared.com/zxwu16yi8f?s=l 
 https://shared.com/9zb6b0mj2j?s=l

UNDANGAN PIT XIII HIPKABI




Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam sejahtera bagi kita semua



Semakin berkembangnya ilmu dan teknologi (IPTEK) Kedokteran umumnya, khususnya bidang  bedah  dalam  memberikan  pelayanan  yang  berkualitas,  memotivasi  Perawat Kamar  Bedah  untuk  secara  berkesinambungan  meningkatkan  ilmu  pengetahuan  dan keterampilan  dalam  ilmu  bedah  keperawatan  dalam  pelaksanaan  tindakan  dependen sebagai tim bedah dalam kamar bedah.


Sebagai upaya mengikuti  perkembangan IPTEKDOK, Pengurus Daerah Sumatera Utara HIPKABI  mengundang  sejawat  perawat  kamar  bedah  di  seluruh  Indonesia  untuk menghadiri Pertemuan  Ilmiah Tahunan yang ke XIII HIPKABI yang dilaksanakan di Kota Medan Sumatera Utara dengan  tujuan Meningkatkan Pelayanan dan tercapainya profesionalisme perawat kamar bedah sehingga  mampu  bersaing di era globalisasi dan dapat tercapai misi dari organisasi, yaitu :
1.  Mengembangkan    profesionalisme    perawat   kamar    bedah   dalam    memberikan pelayanan di kamar bedah
2.  Mengembangkan  kemampuan  SDM  perawat  kamar  bedah  melalui  pendidikan  /

pelatihan berkelanjutan

3.  Menggalang kebersamaan antar anggota melalui kegiatan tahunan

4.  Menggalang sumber daya dan dana bersama guna meningkatkan organisasi profesi



Terima  kasih,  selamat  datang  di  acara  PIT  XIII  HIPKABI  yang  diselenggarakan  oleh  PD HIBKABI Sumatera Utara di Medan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita semua, kiranya apa yang kita lakukan menjadi amal baik sebagai tanda pengabdian kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa.


II.           TEMA KEGIATAN

Power For Change Through Indonesian Operating Room Nurse


III.          PESERTA

Peserta Workshop dan PIT- XIII HIPKABI adalah sejawat perawat kamar bedah seluruh Indonesia yang telah melakukan registrasi dalam kegiatan ini


IV.          WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN Hari    :  Sabtu – Minggu Tanggal    :  06 - 08 Juni 2014
Waktu                      :  08.00 s/d selesai

Tempat                     : The Tiara Hotel & Convention CenterMedan Sumatera Utara



V.           BIAYA PENDAFTARAN DAN PEMBAYARAN

1.      Seminar

Peserta
Sebelum 30 April 2014
Sebelum 30 April 2014
Tidak Mennginap
Rp. 1.850.000
Rp. 2.050.000
Menginap
Rp. 2.650.000
Rp. 2.850.000


2.      Workshop

Peserta
Tidak Menginap
Menginap
Semua Workshop
Rp. 1.200.000
Rp. 1.650.000


Materi Workshop :

1.
Disaster Mangement

2.
Kiat-kiat Persiapan Akreditasi Kamar Bedah (PAB) Versi 2012
3.
Modern Wound Management and Dressing
4.
Implication    Of    Development    And    Implementation     For
Perioperative Registered Nursing Practice
Standart
5.
Surgical Safety Checklist



3. Refresher Course

Peserta
Biaya
Refresher Course
Rp. 1.000.000


Pembayaran dapat ditransfer melalui  :

Bank Mandiri Cab. RSIJ Cempaka Putih

No. Rek : 123 – 000 – 560 – 601 - 9

An. HIPKABI



Bank Mandiri  Cab. KK Simpang Pos

No Rek. 105 – 00 – 1139991 - 6

An. PD HIPKABI SUMATERA UTARA

Biaya transfer menjadi tanggungan peserta / sponsor



VI.       SUSUNAN ACARA



Jumat. 6 Juni 2014             : Workshop

WAKTU
PROGRAM
PEMBICARA
07.00 – 08.30
Workshop Registration
Panitia










08.30 – 15.00
Workshop Disaster Mangement
Suhendar dan Tim PP HIPKABI
Workshop Persiapan Akreditasi
Kamar Bedah (PAB)Versi 2012
Dr Hendry Boyke Sitompul, SpB
(K), FICS
Workshop            Implication            Of
Development And Implementation For Standart     Perioperative     Registered Nursing Practice
Ns. Anthoneta Paliama.SKp,SpKV
Ns. Altje Tulandi,BSN,SpKV Tim PP HIPKABI
Workshop Surgical Safety Checklist
Ns. I Dewa Ayu Ray,SKep
Ns. Laurentina Nona,SKep
Tim PP HIPKABI
Workshop Modern Wound
Management & Dressing
Sugeng Suryanto,ST,SKM
Tim PP HIPKABI
12.00 – 13.30
ISOMA
Panitia





15.00 – 17.00     Refresher Course                                      Team PP HIPKABI



Sabtu, 7 Juni 2014

WAKTU
PROGRAM
PEMBICARA
07.00 – 08.00
Seminar Registration
Panitia

08.00 – 08.15
Menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars PPNI, Mars
HIPKABI
Paduan Suara
08.15 - 08.20
Laporan Ketua Panitia
Ramta Kaban, Amd. Kep

08.20 - 08.30
Sambutan Ketua PP HIPKABI
Ns. Anthoneta Paliama,
SKp, SpKV
08.30 - 08.45
Sambutan sekaligus membuka acara Ketua PP PPNI
Dewi Irawati, MA, PhD
08.45 – 09.00
Tari Persembahan

09.00 – 09.30
Coffee break

Session I

09.30 – 10.00
Keynote Lecture : Goverment Regulations In The
Challenge Of Workforce On Perioperative Nursing
For International Competitiveness
Prayetni, SKp, MKes
(Kemenkes RI)

10.00 – 10.30
Implication Of Development And Implementation
For Standart Perioperative Registered Nursing
Practice (Socialization)
Johanna R.Kawonal,
CVRN

10.30 – 11.00
Nurses Perceptions And Experience Of Comunication
In The Operating Theatre : Conflicts In Care
Prof. DR. Budi Anna
Keliat,SKp, MAppSc

11.00 – 11.30
Ethics & Legal In Operating Room Related To
Professional Errors
Sukendar, SKM, SH,
MHKes
11.30 – 11.50
Discussion

11.50 – 12.10
Presentasi Produk

12.10 – 13.30
Lunch & Break

Session II

13.30 – 15.30
Power For Change To Indonesian Operating Room
Nurses
Mrs Cicilia  Nina Triana
15.30 – 16.00
Presentasi Produk


16.00 – 16.45
Presentasi Pemenang Triton Award @ 15 Menit :
Juara I, Juara II, Juara III
Panitia
16.45 – 17.30
Penutupan,





Pembagian Sertifikat

Coffee- break

Session III
19.30 – 22.00
Galla Dinner
Panitia


Minggu, 08 Juni 2014

Gathering HIPKABI : Jalan santai, Pertandingan Futshal, Senam Cuci Tangan

Pk. 07.00 – 17.00 WIB



VII.        SUSUNAN PANITIA



Penasehat
1
Suyatno, SKM
RS Premier Jatinegara
Penanggung Jawab
1
Ns. Anthoneta Paliama, SKp, SpKV
RS Jantung Harkit

2
Parasian Siregar,S.Kep
RS Colombia Asia Medan


Steering Committee / SC
Ketua                                :

Sugeng Suryanto, ST, SKM
RS Mayapada Jakarta
Sekretaris                          :

Ns. Suatmaji, SKep
RS MH Thamrin Salemba
Bendahara                         :

Ngadinah, AMK

Ilmiah
:
Ns. I Dewa Ayu Rai, SKep
RS Sint. Carolus


Ns. Altje Tulandi, BSN, SpKV
RS Jantung Harkit
Perlengkapan
:
Suhendar Atmaja, AMK
RSIJ Pondok Kopi
Acara

Azis Mulyana, SKM, Msi
RSPP
Dana/Humas

Rahmat, AMK
RSCM

Event Organizer / EO
Ketua




Ramta Kaban, AMK



Rs,St. Elisabeth Medan

Sekertaris


Ns. Didik Subarma, S.Kep

RSU.Dr.Pirngadi

Bendahara

1

Ns. Rena Betty Pasaribu, S.Kep

RSUP.HAM

2
Tenang Karo Karo, AMK
RSUP.HAM

Sei. Ilmiah

1

Ns. Saberina Ketaren, S.Kep

RSUP.HAM

2
Ns. Sevenlyn Simanjuntak, S.Kep
RS.Vita Insani

Sei.Acara

1

Ns. Resmi M Siregar, S.Kep

RSUP.HAM

2
Ns. Benamin Ginting, S.Kep
RSU.Dr.Pirngadi

Sei Konsumsi

1

Nurdiani Nasution, AMK

RS Permata Bunda




2
Ns. Zuraidah, S.Kep
Rumkit Dam I/BB

Sei Dana

1

Ns. Saur Hotma Gurning, S.Kep

RS Martha Friska

2
Asni Simanjuntak, AMK
Columbia Asia Hospital

Sei Dokumentasi,

1

Alimunir Gultom, AMK

RSIA Stella Maris
Audiovisual
2
Amrizal Hutasuhut, S.Kep
RSU.Dr.Pirngadi

Seksi Humas dan
Publikasi


1


Lentina Panjaitan, AMK


RS.Harapan P.Siantar

2
Adi Tri Cahya, AMK
Sumatera Aye Center

Sie Registrasi

1

Susilawati, S.Kep

RS.Haji Mina Medan

2
Elly Sipayung, S.Kep
RSU.Herna

3
Friska Tambunan, AMK
RS.Martha Friska

Seksi Kesehatan

1

Abd.Rasyid Ginting, AMK

RSUP.HAM

2
Ranko Sitepu, AMK
Rs,St. Elisabeth Medan

Seksi Perlengkapan

1

Erlinawati, AMK

RS.Haji Mina Medan

2
M. Zulfahri Sitompul, AMK
RSUP.HAM

3
Betty Sirait, AMK
RS.Mitra Sejati